Seorang pengusaha restoran/Rumah Makan Padang dengan sembilan cabang dan sebuah Rumah Makan Bebek Goreng di daerah Cikarang, menuturkan sebuah pengalaman yang menarik mengenai kisah suksesnya dalam mengembangkan bisnis rumah makan, yang mulai dirintisnya pada tahun 2004.
Beliau menerapkan sistem "Bagi Hasil" dengan karyawannya dan bukan dengan sistem "Gaji" sebagaimana biasa yang kita kenal.Sambil menawarkan segelas teh manis khas Padang yang harum kepada saya, beliau menuturkan bahwa sistem "Gaji" justru nyaris membawa restorannya pada kehancuran karena tidak kunjung menghasilkan keuntungan. Sebaliknya dengan sistem "Bagi Hasil" membuat dirinya menuai sukses yang sangat besar.
Apa filosofi sederhana di balik semuanya ini?
Kalau sebagian dari Anda menjawab "Sense of Belonging" (rasa ikut memiliki) itu benar tetapi kurang tepat menyentuh dasar psikologisnya. Yang paling tepat adalah harapan untuk memperoleh keuntungan yang besar dari jajaran personil beliaulah yang membuat mereka secara langsung memberikan keuntungan (mengubah harapan menjadi kenyataan) yang sama pada sang pemilik restoran, karena kalau restorannya merugi - baik pemilik maupun karyawannya tidak menerima "gaji".
Bukan konsep yang sama sekali baru dan sekarang kembali marak diterapkan pada berbagai bidang bisnis dan perusahaan - mulai dari perusahaan MLM, agency retail kartu kredit hingga perusahaan otomotif raksasa seperti General Motor di USA sana.
Seorang CEO FORD Motor Company konon menerima penghasilan terbesar di dunia pada tahun 2011 yang lalu karena berhasil meningkatkan laba perusahaan hingga sekian persen - jauh di atas ekspektasi share holder perusahaan yang kini kepemilikannya sebagian dikuasai oleh perusahaan otomotif dari Jepang tersebut, dan CEO tersebut berhak atas "sekian persen pula" dari keuntungannya.
Apa korelasinya kisah Restoran Padang dengan Ford Motor di atas?
1. Keuntungan adalah sebuah potensi pada awalnya - dan menjadi realisasi bila kedua pihak menginginkannya dengan sungguh-sungguh - kalau setiap orang menginginkannya dengan sungguh-sungguh maka mereka secara ajaib akan menemukan caranya.
2. Kebutuhan materi dasarnya harus dipenuhi dulu - untuk karyawan sekelas Restoran Padang dengan konsep "tanpa gaji", memberikan basic allowances seperti fasilitas tempat tinggal, makan dan sekadar "uang jajan/uang rokok" bisa dianggap cukup - tetapi memperlakukan seorang CEO yang mengemban misi harus menghasilkan keuntungan "sekian milliar" per annumnya tentu berbeda lagi.
3. Dan jangan lupa kebutuhan dasar "non materi"nya juga penting diperhatikan untuk membangun etos dan moral kerja yang baik - seperti komunikasi multi arah yang santun, saling memberikan semangat dan motivasi juga tidak segan untuk memberikan pujian dan ucapan terima kasih "sesering mungkin" mutlak disertakan.
Semoga bermanfaat - Salam Sukses Selalu!
-------------------------------------------------------------
(Samuel Tan - www.stantutorial.wordpress.com)
Sumber : andriewongso.com
0 komentar:
Posting Komentar