Berkat kemajuan teknologi, saat ini sangat banyak dijumpai pengusaha muda usia namun sudah sangat kaya raya. Atau, banyak pula, eksekutif muda usia yang memiliki jabatan lebih tinggi dibanding senior. Akibatnya, mulai bermunculan pula, seorang pimpinan atau bos yang memiliki anak buah lebih tua. Menurut studi yang dilansir Randstad, sebuah konsultan sumber daya manusia, menyebut bahwa saat ini, seperlima orang lebih tua dipimpin oleh orang yang lebih muda.
Hal tersebut, kadang mengundang dilema. Sebab, urusan senioritas kadang sering berbenturan dengan budaya kerja. Orang yang merasa lebih tua, kadang merasa lebih punya banyak pengalaman dibanding yang lebih muda. Karena itu, menjadi bos di usia muda dengan staf yang lebih senior dari segi usia perlu penyikapan dan kebijakan tertentu. Berikut beberapa di antaranya…
- Sinergikan kekuatan. Donald Trump, pengusaha properti ternama menyebut salah satu kunci sinergi antara bos muda dan bawahan lebih tua adalah dengan menyatukan pengetahuan dan pengalaman. Dalam hal ini, biasanya yang muda—yang memiliki kemampuan berasal dari pembelajaran—bila memiliki pengetahuan lebih, harus dengan terbuka berusaha menyinergikan dengan pengalaman yang tua. Trump menyebut, kombinasi ini—ibarat teknik baru dari yang muda bertemu dengan pengetahuan dan pengalaman mendalam dari yang tua—akan membawa kinerja perusahaan lebih matang.
- Selalu berpikir dan bertindak positif. Sikap ini akan menghasilkan rasa saling menghargai dan meminimalkan—bahkan menghilangkan—kecemburuan karena masalah posisi. Sikap yang dikembangkan ini akan menghasilkan rasa saling pengertian hingga saling mendukung untuk menomorsatukan tujuan bersama.
- Kembangkan komunikasi yang intensif. Komunikasi terbuka dan bersifat dua arah akan menjembatani hubungan yang kaku pada awal mengisi posisi sebagai bos di sebuah perusahaan. Libatkan diri pada kelompok-kelompok tertentu yang mungkin ada di lingkungan perusahaan agar batas antar-kelompok menjadi cair.
- Selalu berpikir solutif, bahkan meski tak ada masalah. Sebagai pimpinan yang masih belia, ada baiknya Anda membekali diri dengan pengetahuan dan kemampuan ekstra sehingga selalu mampu menawarkan solusi di semua lini. Dengan begitu, orang pun akan lebih memandang bahwa Anda memang mumpuni dan merupakan orang yang tepat dalam organisasi tersebut.
- Tunjukkan semangat. Sikap optimis dan semangat kerja—seperti misalnya, datang paling pagi dan pulang paling akhir untuk menyelesaikan semua pekerjaan—akan menjadi teladan yang membuat orang akan segan dan menaruh hormat. Tak hanya itu, semangat juga bisa menular. Karena itu, tunjukkan semangat agar orang di sekitar Anda pun ikut makin bergairah bekerja.
0 komentar:
Posting Komentar